Saat ini, penggunaan internet untuk berselancar informasi sangat ramai, termasuk dalam bermedia sosial. Salah satu hal negatif yang ada di media sosial adalah hoaks atau berita bohong. Hukuman bagi penyebar hoaks terdapat pada UU ITE Pasal 28 ayat 1 yakni melarang setiap orang dengan sengaja menyebarkan berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian pada konsumen dalam transaksi elektronik. Pada UU ITE Pasal 28 ayat 2 berisi larangan mengenai penyebaran kebencian terhadap suku, agama, ras, dan antargolongan melalui media elektronik. Pelaku yang melanggar pasal ini akan diberi hukuman pidana maksimal 6 tahun dan denda maksimal Rp 1 miliar.
- Pengertian
- Jenis-jenis Berita Hoaks
Satire atau parodi adalah sebuah konten yang sengaja dibuat oleh seseorang. Konten jenis ini banyak digunakan untuk menyindir pihak tertentu. Selain itu, konten-konten jenis satire ini juga dibuat sebagai suatu bentuk kritik. Kritik yang disampaikan bisa dalam hubungan personal, kelompok dalam kelompok, maupun untuk mengkritik isu yang banyak atau sedang terjadi di tengah masyarakat.
2. Misleading content (konten menyesatkan)
Misleading content atau konten yang menyesatkan juga kerap dibuat secara sengaja. Konten-konten jenis ini dibuat untuk menjelek-jelekkan seseorang atau sesuatu. Hal-hal yang diangkat dalam konten tersebut juga dapat menyangkut satu orang maupun banyak orang. Konten-konten jenis ini dibuat untuk menggiring opini masyarakat dan biasanya bersifat negatif.
3. Imposter content (konten tiruan)
Imposter content adalah konten tiruan. Informasi yang ada di konten-konten jenis ini biasanya diambil dari informasi yang benar. Contohnya seperti mengutip pernyataan tokoh yang terkenal atau berpengaruh. Konten jenis ini tidak hanya dibuat untuk pribadi. Banyak konten-konten jenis ini yang dibuat untuk mempromosikan sesuatu.
Konten ini dibuat untuk menipu. Melalui konten serupa dengan aslinya, para penipu akan membuat konten yang mirip. Contohnya seperti layanan suatu aplikasi. Banyak orang yang mengatasnamakan sebuah aplikasi untuk menipu. Mengikuti format penulisan hingga sapaan.
4. Fabricated Content (konten palsu)
Konten hoaks yang satu ini adalah jenis konten yang sangat berbahaya. Konten ini dibuat untuk menipu orang-orang. Banyak juga yang dirugikan karena adanya konten palsu seperti ini.
Informasi-informasi yang ada juga tidak bisa dipertanggung jawabkan. Fakta yang ada dalam informasi itu tidak benar. Contoh yang sering terjadi dalam jenis konten ini adalah informasi lowongan kerja. Mengatasnamakan suatu perusahaan atau lembaga, informasi lowongan kerja dibuat sampai mirip dengan aslinya.
5. False connection (koneksi yang salah)
False connection atau salah koneksi, konten jenis ini juga banyak ditemukan di media sosial. Contoh yang sering ditemukan adalah perbedaan antara isi konten, judul konten, hingga gambar konten. Jenis konten ini sengaja dibuat untuk mendapatkan sebuah keuntungan.
6. False context (konteks keliru)
False context adalah konten yang keliru. Disebut keliru karena berisi informasi yang tidak benar. Contoh konten-konten seperti ini berisi sebuah pernyataan, video atau foto yang sudah pernah terjadi sebelumnya. Kemudian kejadian itu ditulis ulang dan tidak disesuaikan dengan fakta sebenarnya.
7. Manipulated content (konten manipulasi)
Konten manipulasi adalah sebuah konten yang sudah diedit. Konten tersebut akan diedit sehingga tidak sesuai dengan konten aslinya. Konten-konten jenis ini dibuat untuk mengecoh para masyarakat yang membacanya. Kejadian seperti ini banyak dialami oleh media-media besar karena konten yang mereka buat akan diedit oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
- Cara Menghindari Berita Hoaks
- Membaca judul dengan cermat
- Hati-hati jika dalam isi berita atau judulnya ada unsur provokasi
- Mencari tahu sumber berita
- Memeriksa fakta informasi berita tersebut
- Berpikir kritis
- Jangan langsung membagikan berita kepada sesama
Berita Hoaks dapat memberikan dampak seperti adanya keresahan masyarakat, kerugian finansial, sampai rusaknya reputasi seseorang. Oleh karena itu kita harus berhati-hati dalam menerima suatu informasi.
Mari bijak dalam menyaring suatu informasi dan jangan menyebarkan berita hoaks!
https://www.kompas.com/skola/read/2024/04/18/140000569/pengertian-dan-cara-mengantisipasi-berita-hoaks
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hoaks/
0 komentar:
Posting Komentar